
Pengabdian Masyarakat Edukasi Gizi Berbasis "Peer Educator"
- 201810199712191022
- 2024-09-18
Dosen Prodi S2 Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman Gelar Pengabdian Masyarakat Edukasi Gizi Berbasis "Peer Educator" untuk Atasi Masalah Gizi Lebih pada Remaja
Samarinda, Kalimantan Timur – Dalam upaya menangani masalah gizi lebih pada remaja, khususnya di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 (SMPN 2) Samarinda, Dosen Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan model edukasi gizi berbasis Peer Educator. Kegiatan ini digagas oleh Dr. Iriyani K, S.KM., M.Gizi, dan dilaksanakan pada Kamis, 19 September 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang dan gaya hidup sehat di kalangan remaja, yang saat ini semakin rentan terhadap masalah gizi lebih atau obesitas. Melalui pendekatan Peer Educator, para siswa diajak untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan keluarga mereka. Metode ini dinilai efektif karena remaja cenderung lebih terbuka dan mudah menerima informasi dari teman sebaya.
Dr. Iriyani K, selaku penggagas kegiatan, menjelaskan bahwa masalah gizi lebih pada remaja merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang perlu segera diatasi. "Remaja adalah kelompok usia yang rentan terhadap perubahan pola makan dan gaya hidup. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah gizi lebih dapat berdampak serius pada kesehatan mereka di masa depan, seperti meningkatkan risiko penyakit degeneratif," ujarnya.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah siswa SMPN 2 Samarinda yang telah dilatih sebagai Peer Educator. Mereka diberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang, cara membaca label makanan, serta tips untuk menjaga pola hidup sehat. Selain itu, para siswa juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga pola makan sehari-hari.
Kepala Sekolah SMPN 2 Samarinda, Bapak Ahmad Syafii, S.Pd., menyambut positif inisiatif ini. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena tidak hanya memberikan pengetahuan tentang gizi, tetapi juga melibatkan siswa secara aktif. Dengan begitu, diharapkan mereka dapat menjadi contoh bagi teman-temannya dan keluarga di rumah," ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya gizi seimbang. Dr. Iriyani K juga berharap agar model edukasi berbasis Peer Educator ini dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di wilayah Kalimantan Timur, sehingga dampaknya dapat dirasakan secara lebih luas.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan remaja di SMPN 2 Samarinda dapat lebih memahami pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup sehat, sehingga terhindar dari masalah gizi lebih yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka di masa depan.